Bunga yang mewangi..
Cukup lama tak kutuliskan baris baris kata untukmu. Maaf bunga, waktu terus mengejarku untuk begini dan begitu. Tapi kamu harus percaya, senyummu selalu di dada kiriku.
Bunga, ada yang ingin aku ceritakan. Ini tentang sesuatu yang rentan. Apalagi kalau bukan tentang usia. Baiklah bunga, segera kutuliskan saja biar kau tak terlalu lama menunggu.
Kemarin malam, seorang kawan meneleponku di sepertiga malam. Lama sekali dia bicara di line telepon. Dia bercerita tentang penggalan penggalan hidupnya. Tentang usianya yang semakin lama semakin merambat mendekati kepala empat (ohya Bunga, dia jauh lebih tua dariku).
Sementara dia bercerita, aku hanya diam mendengarkan. Kadang kadang saja bergumam, hanya untuk memastikan lawan bicara bahwa aku masih mendengarkan. bahwa seakan akan aku ada di sampingnya. Bahwa aku berterimakasih lantaran dipercaya menjadi tempat sampah atas segala kisahnya.
Usia, siapa yang bisa menghentikannya? Siapa yang bisa menghadang datangnya tua? Yang bisa manusia lakukan hanyalah membujuk keriput agar tidak terlalu keriput.
Bunga, sampai disana saja cerita tentang percakapanku dengan seorang teman di line telepon kemarin malam. Atau, anggap saja selesai sampai disana. Pada intinya aku hanya ingin membicarakan usia.
Benarkah usia hanya tentang angka? Apakah ini tidak terlalu matematis?
Orang orang diluar sana selalu membicarakan tema yang sama. Segeralah menikah dan punya anak agara jarak antara kita dengan anak kita tidak terlalu jauh. Kenapa demikian? Apakah sebuah kesalahan jika jarak usia kita dengan anak kita terpaut jauh? Apakah itu dosa? Apakah itu bukan umat Muhammad? (Maaf Bunga, yang terakhir hanyalah untuk kita saja, sebagai sesama muslim / muslimah)
Adalah mudah jika kita ingin memiliki anak yang jarak usianya dekat dengan kita. Adopsi, itu jawabannya. Bukankah mengayomi anak yatim adalah indah?
Anak adalah sebuah titipan dari Yang Maha Bersinar. Mereka bukan untuk kita miliki sepenuhnya. Dan mereka juga bukan angka angka.
Bunga yang kurindukan..
Selesai sudah kutuliskan keresahanku akan usia. Sekarang aku ingin bertanya padamu. Akan kau habiskan untuk apa sisa usiamu di dunia ini?
Bila itu yang kau tanyakan padaku, maka akan kujawab tegas. Aku butuh teman bicara sampai tua, dan itu kamu.
Aku butuh teman bicara sampai tua
Sampai salah satu dari kita ke surga
Semoga kita sampai..
(Lirik by Tamasya Band)
'Ne
Apr 14, 2011 @ 05:17:46
kereeen mas bro tulisannya.. bener sih ada banyak orang yang buru2 menikah karena dikejar usia, kenapa tidak menikah karena ingin dan harus? dan ada banyak orang yg egois menginginkan anak dari darah dagingnya sendiri, jika tidak bisa kenapa tidak mengadopsi saja? toh banyak anak-anak terlantar dan banyak anak2 yang ada di panti asuhan.. ah tapi mungkin mudah bagi saya berbicara karena belum mengalaminya.. semoga saja tidak seegois itu nantinya..
Btw, syairnya bagus euy, saya juga pengen melewati usia saya dengan orang yang terkasih 🙂
Masbro
Apr 14, 2011 @ 07:03:55
Menikah karena ingin, itu memang lebih indah ya Mbak. daripada menikah karena merasa dikejar usia. Ya tapi emang (katanya) menikah itu indah, hehe..
Makasih Mbak ‘Ne
Nandini
Apr 14, 2011 @ 06:40:01
Woww!! suratnya bikin merinding.. 😥
sebagai perempuan tentu saya cukup berpikir masalah usia, karena ada batasan untuk reproduksi.. tapi pernikahan tak hanya soal reproduksi saja bukan? menemukan seseorang yang kita ingin menghabiskan sisa hidup bersamanya itu ga mudah.. 🙂
Masbro
Apr 14, 2011 @ 07:11:31
Oh iya ya. Lupa kalo ada batasan untuk reproduksi, hihi..
Benar sekali, tidak mudah menemukannya. Tapi semoga kita semua bisa menemukan teman bicara dunia akherat, AmiiiN.
Bang Aswi
Apr 14, 2011 @ 07:53:36
Menikah itu kompleks … itu saja!
Masbro
Apr 14, 2011 @ 16:04:04
Hehe, yang ingin saya bahas sebenarnya tentang pertanyaan2 saya akan usia.
Saya sependapat Bang, menikah itu kompleks,,
TuSuda
Apr 14, 2011 @ 11:13:46
iya Mas, sampai kapanpun, semoga bisa menemukan teman sejati yang akan mampu percaya dan mau mengerti diri kita apapun adanya.
BTW, themes blognya berganti yang baru ya Mas.. 🙂
SALAM Hangat dari Kendari… 8)
Masbro
Apr 14, 2011 @ 16:08:25
Amiiin,,
Ini blog saya yang wordpress Bli, jarang update. Cuma saya manfaatkan about me nya sebenarnya.
Yang acacicu dotkom tetap kok Bli
Makasih ya Bli;
ceritabudi
Apr 14, 2011 @ 13:16:07
Menikah perlu pertimbangan yang benar-benar cermat, entah itu muda maupun tua yach mas broo…yang jelas kita pasti tiba pada waktunya,,,
Masbro
Apr 14, 2011 @ 16:12:19
Iya Bli, karena menikah kan juga tentang menikahkan dua keluarga, menikahkan dua budaya yang berbeda, hehe..
M Mursyid PW
Apr 14, 2011 @ 14:15:00
Ah… Masbro mengingatkan betapa sayapun kini telah beranjak tua (dah berkepala empat). Yang paling penting dari semuanya adalah sejauh mana kita telah membuat hidup ini bermakna.
Menikah adalah salah satu fase hidup yang lazimnya manusia lewati. Semoga fase itu akan dapat Masbro lewati dengan bahagia.
Masbro
Apr 14, 2011 @ 16:13:32
Sejauh mana kita telah membuat hidup ini bermakna.. Waw, keren kata katanya Pak Guru, saya suka.
Amiiiin, makasih Pak Guru;
Mbah Jiwo
Apr 14, 2011 @ 16:36:46
jadi kisah raja, suaminya lady diana, dia cantik
tapi kurang pintar bicaram katanya begitu…
Masbro
Apr 14, 2011 @ 22:49:38
Ow, gitu toh. Pantesan akhirnya sama sama selingkuh;
tunsa
Apr 14, 2011 @ 21:43:05
ah, soal menikah lagi..
kenapa begitu menggodanya kata menikah ini bagi seorang lajang? karena kita manusia normal yang diberikan akal dan hawa nafsu serta banyak kekurangan.
Ini lagu ya masbro? kok panjang sekali??? brapa menit durasinya?
Masbro
Apr 14, 2011 @ 22:56:14
Hahaha… bukan lagu, tapi menterjemahkan sebuah lagu sendiri. Bisa didengarkan di sini Mas lagunya.
Sya
Apr 15, 2011 @ 11:42:35
Keren liriknya.
Well, menikahlah karena memang butuh menikah bukan karena harus menikah *bicara pada diri sendiri sebenarnya 😳
Masbro
Apr 15, 2011 @ 17:28:45
Berarti menikah sesuai dengan batas kebutuhan dong Mbak? hehehe….
Saya (sebenarnya)juga lagi nulis buat diri sendiri….
grahainfo
Apr 15, 2011 @ 13:21:53
tulisan bagus, jadi ingat bahwa usiaku juga bertambah tua.
Masbro
Apr 15, 2011 @ 17:25:33
Wah, maap, jadi mengingatkan nih, hehe..
Makasih komentarnya;
Ade Truna
Apr 17, 2011 @ 06:03:36
bunga? mengapa kau diam saja, adakah kau layu? Biar kusirami, agar kau senantiasa bersemi *tambahan dr fans tamasya, mudah2an diterima:D
Masbro
Apr 18, 2011 @ 03:02:00
Tentu saja sangat diterima Mas, hehe.. Makasih ya Mas Ade, tambahannya ciamik;
sedjatee
Apr 17, 2011 @ 15:56:50
Kang Hakim….
lekas temukan teman bicaramu
sungguh ia adalah sosok yang indah
aku telah mendapatkannya, dan aku memiliki yang terbaik
salam dan doa untuk sahabat terbaik
tetap semangat.. engkau pasti bisa..
sedj
Masbro
Apr 18, 2011 @ 03:02:53
Maturnuwon Kang Sedjatee,,mohon sambung doanya hehe…
Devi Yudhistira
Apr 18, 2011 @ 11:16:14
Atas ijin Allah…semoga bunga yang dipilih mas sama dengan bunga yang dipilih Allah untuk menemani sisa usiamu 🙂
wis, gek ndang konoooo….
Masbro
Apr 22, 2011 @ 03:04:02
AmiiiiN,,
Hehehe.. iya Mbak.